SUMENEP• Viralindonesia52blogspot.com
Sebuah drum mencurigakan yang terombang-ambing di lautan lepas tiba-tiba mengubah wajah tenang Pulau Masalembu menjadi sorotan nasional.
Di dalamnya, puluhan paket narkotika jenis sabu ditemukan nelayan lokal, terbungkus rapi dalam kemasan beraksara Cina mengindikasikan aroma perdagangan gelap lintas negara.
Temuan awal sebanyak 35 bungkus sabu langsung menggerakkan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur yang berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim dan BNNK Sumenep.
Aparat gabungan ini pun bergerak cepat menembus batas wilayah untuk mendarat di pulau yang selama ini dikenal damai.
Namun kejutan tak berhenti di situ. Setelah pihak berwenang mengimbau masyarakat melalui tokoh agama dan pengeras suara masjid, 17 bungkus tambahan diserahkan secara sukarela oleh warga. Total, 52 bungkus sabu berhasil diamankan dalam hitungan hari.
“Ini bukan sekadar pengungkapan, tapi peringatan keras bahwa sindikat narkoba telah menjadikan laut kita sebagai jalur penyelundupan,” tegas Direktur Reserse Narkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa, dalam konferensi pers Mako Polsek di Masalembu, Selasa (4/6/2025).
Kombes Robert menyebut langkah persuasif terhadap masyarakat membuahkan hasil positif.
Warga yang semula menyimpan paket tersebut, akhirnya tergerak untuk menyerahkan.
“Kami apresiasi warga yang kooperatif. Tapi kami juga tegaskan, bila masih ada yang menyimpan dan tak kunjung menyerahkan, kami akan tindak secara hukum,” ujarnya.
Hingga kini, aparat kepolisian dan tim BNN terus melakukan penyisiran darat dan laut, memetakan kemungkinan keterlibatan jaringan narkotika internasional yang menjadikan perairan Masalembu sebagai titik transit.
“Masalembu adalah gerbang perbatasan laut. Kami menduga sabu-sabu ini dikirim oleh jaringan besar dan ditenggelamkan untuk diambil oleh kaki tangan mereka di sini. Pola ini sudah kami kenali, dan kami tidak akan biarkan berulang,” tegas Kombes Robert.
Polda Jatim menegaskan penyelidikan masih terus berlanjut, dan tak menutup kemungkinan jumlah barang bukti akan bertambah.
Sementara itu, suasana di Masalembu kini lebih siaga dari sebelumnya, dengan kehadiran intensif aparat gabungan yang berjaga di sejumlah titik rawan.
Peristiwa ini menjadi cermin bahwa wilayah kepulauan sekalipun, tidak steril dari ancaman narkotika.
Kerja sama masyarakat dan negara menjadi kunci untuk memutus rantai kejahatan narkoba yang semakin lihai menyusup lewat celah-celah geografis Indonesia.
( Redaksi )
Posting Komentar
0Komentar