Viralindonesia52blogspot.com
Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMAN 1 Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, menjadi sorotan publik usai ditemukan sejumlah kejanggalan dalam penggunaan anggaran tahun 2024. Diduga, telah terjadi penyalahgunaan dana pada beberapa pos penting, terutama yang berkaitan dengan sarana dan prasarana serta administrasi sekolah (3/5/25).
Berdasarkan data yang dihimpun, sekolah ini menerima total dana BOS tahun 2024 sebesar Rp 729.810.000 yang dicairkan dalam dua tahap, yaitu pada 18 Januari dan 09 Agustus 2024. Namun, dari rincian penggunaan, terdapat sejumlah pos yang janggal, termasuk pemeliharaan sarana dan prasarana yang menelan dana hingga ratusan juta rupiah tanpa transparansi pelaporan hasil fisik atau pembenahan nyata di lapangan.
Tabel Rincian Dana BOS SMAN 1 Rambah Tahun 2024
Tahap 1 – Pencairan 18 Januari 2024
Komponen Penggunaan Jumlah (Rp)
Penerimaan Peserta Didik Baru 23.200.000
Pengembangan Perpustakaan dan/atau Pojok Baca
Kegiatan Pembelajaran dan Bermain 25.218.000
Evaluasi/Asesmen Pembelajaran 37.310.000
Administrasi Kegiatan Satuan Pendidikan 248.942.000
Pengembangan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan 23.100.000
Langganan Daya dan Jasa 0
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 287.800.000
Penyediaan Alat Multimedia Pembelajaran 0
Pembayaran Honorarium 10.000.000
Total 655.570.000
Tahap 2 – Pencairan 09 Agustus 2024
Komponen Penggunaan Jumlah (Rp)
Penerimaan Peserta Didik Baru 0
Pengembangan Perpustakaan dan/atau Pojok Baca 105.288.900
Kegiatan Pembelajaran dan Bermain 55.600.000
Evaluasi/Asesmen Pembelajaran 0
Administrasi Kegiatan Satuan Pendidikan 63.150.000
Pengembangan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan 57.340.000
Langganan Daya dan Jasa 40.000.000
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 356.771.100
Penyediaan Alat Multimedia Pembelajaran 125.900.000
Pembayaran Honorarium 0
Total 804.050.000
Kejanggalan yang Ditemukan:
Dana Pemeliharaan: Total anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana mencapai Rp 644 juta dalam dua tahap, namun tidak ditemukan perubahan signifikan di lapangan.
Administrasi Kegiatan Sekolah: Mencapai total Rp 312 juta, angka yang dianggap tidak wajar jika dibandingkan dengan keluaran administrasi yang terlihat.
Penggunaan Dana Tanpa Output Jelas: Beberapa pos seperti “Pengembangan Perpustakaan” dan “Penyediaan Multimedia Pembelajaran” menghabiskan dana besar, tetapi fasilitas perpustakaan dan media pembelajaran belum diperbaharui secara nyata.
Masyarakat dan orang tua siswa meminta agar Dinas Pendidikan Provinsi Riau serta Inspektorat turun langsung melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan dana BOS di sekolah ini.
“Kami ingin ada transparansi. Jangan sampai dana sebesar itu hanya menjadi angka tanpa wujud manfaat nyata untuk siswa,” ujar salah satu wali murid yang tidak ingin disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut.
( Redaksi )
Posting Komentar
0Komentar